MANAJEMEN KONFLIK
Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal,
yaitu konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik intrapersonal
akan terjadi ketika individu harus memilih dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan,
dan bimbang mana ynag harus dipili untuk dilakukan.
Misalnya, konflik antara tugas sekolah
dengan acara pribadi. Konflik ini bias diibaratkan seperti makan buah
simalakama, dimakan salah tidak dimakan juga salah, dan kedua pilihan yang ada
memiliki akibat yang seimbang. Konflik intrapersonal juga bisa disebabkan oleh
tuntutan tugas yang melebihi kemampuan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal
yaitu :
1. Konflik
pendekatan- pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang
sama-sama menarik.
2. Konflik
pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama menyulitkan.
3. Konflik
penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang
mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
Konflik Interpersonal
Konflik antar pribadi adalah hal
yang sering terjadi di dalam perusahaan. Bila konflik ini terjadi pada level
manager akibat yang fatal dapat terjadi. Salah satu contoh kefatalan akibat
konflik di antara para staf manajer ialah terjadinya kemunduran perusahaan
seperti yang terjadi di perusahaan ban Firestone di Amerika Serikat. Di tahun
1973 perusahaan ini untung sebanyak 165 juta dollar, tetapi di tahun 1978
perusahaan mengalami kerugian sebanyak 148,3 juta dollar (Business Week, July
9, hal. 44 - 49).
Terjadinya konflik antar karyawan
dapat disebabkan oleh berbagai hal. Konflik biasanya terjadi akrena adanya
perbedaan persepsi di dalam menilai sesuatu masalah. Apa sebabnya terjadi salah
persepsi banyak hal yang menyebabkannya. Perbedaan kepentingan, ciri kepribadian,
orientasi nilai hidup (value), dan perbedaan latar belakang pengalaman sosio
kultural dapat pula menjadi sebab.
Konflik menjadi semakin serius
apabila melibatkan kelompok-kelompok karyawan. Adanya bagian-bagian di dalam
perusahaan misalnya bagian produksi, bagian pemasaran, dan lain-lain, akan
memudahkan konflik antar kelompok apabila anggota kelompok tersebut merasa diri
mereka diperlakukan kurang adil. Kehidupan berkelompok dapat meningkatkan
solidaritas kelompok dan membuat anggota kelompok lebih peka terhadap hal-hal
yang merugikan diri mereka. Bila konflik melibatkan kelompok, suasana yang
emosional seperti perkelahian relatif lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan
individu dalam kelompok lebih nekad, lebih berani menanggung resiko dan lebih
mudah menjadi irrasional.
Konflik
Intragroup
Konflik intragrup,
yaitu konflik anta angota dalam satu kelompok. Setiap kelompok dapat mengalami
konflik substantif atau efektif. Konflik substantif terjadi karena adanya latar
belakang keahlian yang berbeda, ketika anggota dari suatu komite menghasilkan
kesimpulan yang berbeda atas data yang sama. Sedangkan konflik efektif terjadi
karena tangapan emosional terhadap suatu situasitertentu.
Konflik intragrup, misalnya konflik yang terjadi pada beberapa guru dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
Konflik intragrup, misalnya konflik yang terjadi pada beberapa guru dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan
dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas,
yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat
dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena
ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik
yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar
kelompok.
Konflik antara organisasi
Contoh seperti di bidang ekonomi
dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik,
dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan
pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk
baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber
daya secara lebih efisien.
Konflik intergrup
Konflik
intergroup yaitu konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik intergrup terjadi
karena adanya saling ketergantungan, perbedaan prsepsi, perbedaan tujuan, da
meningkatkatnya tuntutan akan keahlian, Misal konflik antar kelompok guru
kesenian dengan kelompok guru matematika. Kelompok guru kesenian memandang
bahwa untuk membelajarkan lagu tertentu dan melatih pernafasan perlu disuarakan
dengan keras, sementara kelompok guru matematika merasa terganggu, karena para
pesereta didiknya tidak konsentrasi belajar
Konflik Intraorganisasi
Konflik
intraorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar bagia dalam suatu organisasi,
misalkonflik antara bidang kurikulum dengan bidang kesiswaan. Konflik
intraorganisasi meliputi empat sub jenis.
1.
Konflik vertikal, yang terjadi antara pimpinan dan bawahan yang tidak
sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu. Misalnya konflik
antara kepala sekolah dengan tenaga kependidikan.
2.
Konflik horizontal, yang terjadi antar
karyawan atau departemen yang memiliki hierarkhi yang sama dalam organisasi
Misalnya antara tenaga kependidikan.
3.
Konflik lini staf, yang sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang
keterlibatan staf dalam proses pengambilan keputusan leh manajer lini. Misalnya
konflik antara kepala sekolah dengan tenaga administrasi
4.
Konflik peran, yang terjadi karena seserang memiliki lebih dari satu peran,
misal kepala sekolah menjabat sebagai ketua dewan pendidikan.
Konflik interorganisasi,
Konflik
interorganisasi yang terjadi antar organisasi. Konflik inter organisasi terjadi
karena mereka memiliki saling ketergantungan satu sama lain, konflik terjadi
bergantung pada tindakan suatu organisasi yang menyebabkan dampak negatif
terhadap organisasi lain, misal konflik yang terjadi antara sekolah dengansalahsatuorganisasimasyarakat.
Greenberg dan Baron (2000:24) mengutarakan bahwa konflik antar anggotaorganisasi (interpersonal conflict) dapat terjadi karena:
Greenberg dan Baron (2000:24) mengutarakan bahwa konflik antar anggotaorganisasi (interpersonal conflict) dapat terjadi karena:
1. kesalahan
dalammenilai sifat (faulty attribution)
2. komunikasi
yang kurang (poorcommunication)
3. kecenderungan
terhadap salah satu pihak yang seringkali laindengan kenyataan yang terjadi
(naive realism).Relationship conflict merupakan salah satu bentuk konflik yang
terkaitdengan informasi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, namun
terkaitdengan emosi negatif dan ancaman akan identitas pribadi seseorang atau
hargadiri seseorang.
Menurut Dreu danVianen(2001:78): menghadapi konflik yang terjadi, terdapat tiga perilaku manajemenkonflik (conflict management behaviors) yang dapat digunakanyaitu:
Menurut Dreu danVianen(2001:78): menghadapi konflik yang terjadi, terdapat tiga perilaku manajemenkonflik (conflict management behaviors) yang dapat digunakanyaitu:
a) melawan(contending)pada
jenis ini pihak yang salingberkonflik melakukan pekerjaan yang bertentangan dan
saling berlomba mencapaitujuan masing-masing.
b) bekerja
sama (collaborating) adalah mengelolakonflik dengan bekerja bersama dan mencari
solusi bersama yang dapat bergunabagi seluruh pihak yang terlibat dalam konflik
tersebut.
c) menghindar)
(avoiding) adalah kecenderungan untuk menghindari konflik yangdihadapi.